Monday, December 21, 2009

Ayah, maafkan aku…….

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah Orang-orang tercinta. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan akan membuncah seketika jika mengingat itu semua.


Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan Dia ungkapkan

Tanpa kata, tanpa suara…………seolah Dia berkata… “betapa lelahnya aku hari ini”. Dan penyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.

Selanjutnya, bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari Dia “orang-orang terkasih itu”………. tidak lagi membuka mata untuk selamanya …

Ayah, maafkan aku……..

Gurat keriput di wajahmu, tanda juangmu

Mengumpulkan rupiah demi rupiah

Untuk nasi yang kumakan setiap hari


Ayah, maafkan aku……..

Tubuh rentamu, tanda tenaga yang terkuras

Mengumpulkan harap demi harap

Agar aku anakmu bisa hidup layak


Ayah, maafkan aku…….

Aku lebih sering lupa daripada ingat untuk menyapamu

Aku lebih sering merasa lebih hebat darimu

Aku lebih sering melukaimu daripada menyenangkanmu


Ayah, maafkan aku…….

Kalau aku merasa tidak bisa mengerti jalan pikirmu

Kalau aku merasa engkau terlalu berhati-hati

Kalau aku merasa engkau terlalu tua untuk didengarkan


Ayah, maafkan aku…….

Apapun itu, akulah yang sombong

Akulah yang tidak tahu terima kasih

Akulah yang tidak peduli


Ayah, maafkan aku…….

Aku mencintaimu dengan cara yang aneh

Aku menghormatimu dengan cara yang tidak biasa

Aku mengagumimu tanpa kata-kata


Ya Allah begitu besar pengabdian mereka kepada anaknya,

Ya Allah hanya untaian doa yang bisa aku berikan kepada mereka berdua,

Ya Allah Terimalah Doa HambaMu ini..”



ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO

“ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil ” Amin…….

Sungguh Bergetar hatiku,bergetar jiwaku,mengalir air mataku……

No comments:

Post a Comment